Laman

19th, for my beloved self


Asssalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Selamat datang di dunia mu yang baru, di usiamu yang baru, dil lembaran kehidupanmu yang baru, di setiap langkah kakimu yang baru, di setiap tatapan matamu yang baru meski kau hanya diberi satu buah saja yang masih berfungsi normal, selamat datang dengan nafas dari paru-parumu yang baru, meski sekarang kau telah mengerti bahwa ia memiliki penyakit yang bukan biasa, penyakit yang berasal dari hewan peliharaan kesukaanmu, kucing yang begitu lucu. Dan yang jelas, karena penyakit itulah kamu terkadang merasakan sesak pada dadamu.
Selamat datang  di anak tangga usia yang semakin memayahkan hatimu, memayahkan kakimu yang harus semakin cepat berlari, memayahkan matamu yang harus selalu siaga dan fokus pada setiap tanggungjawabmu, memayahkan setap aliran dalam pembuluh darahmu yang harus terus mengalir dikejar waktu.
Sudah berapa lamakah kamu disini? Di atas bumi yang Allah hamparkan, di bawah langit yang Dia bentangkan. Belum puaskah kamu hidup di dunia ini? Jika boleh aku bertanya, sampai kapankah kamu merasa cukup hidup di sini? Ya, jangan pernah berdo’a umur yang panjang, usia yang lama. Tahukah kamu bahwa do’a itu adalah keinginan yang diucapkan iblis saat hendak diturunkan ke bumi?
Ingatlah far, setiap nafas yang kamu hirup, setiap langkah yang kamu tempuh, sungguh ! itu semua akan dipertanggung jawabkan.
Akankah kamu berubah? Ataukah kamu akan keledai, yang selalu jatuh pada lubang yang sama. Ataukah kamu seperti kucing, yang selalu bermuka dua pada majikannya. Ataukah seperti anak kecil yang hanya bisa mengikuti orang lain, tanpa mengenal benar dan salahnya.
Jadilah seperti burung merak yang selalu mempercantik setiap helaian bulunya.
Jadilah seperti burung beo yang selalu menambah perbendaharaan katanya.
Jadilah seperti anjing yang selalu berusaha setia pada majikannya sekalipun itu harus mengorbankan dirinya.
Jadilah seperti lebah yang berani mati saat dia melaksanakan amanahnya.
Jadilah seperti semut yang tanpa mengenal lelah, berkeluh kesah, giat berjalan mencari gula, sekalipun berjuta kilometer ia tempuh.
Jadilah seperti burung elang, yang dapat melihat mangsanya dari tempat yang amat jauh, hingga ia dapat memangsanya
Jadilah seperti kura-kura yang sabar berlari dalam perlombaan bersama kancil, sekalipun si kancil memiliki potensi yang lebih
Jadilah seperti kelinci yang selalu berakselerasi dalam berjalan, meloncati setiap anak tangga didepannya
Jadilah seperti nyamuk, yang berani mengambil resiko demi mendapatkan darah manusia 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar