Laman

Al Qaabidh

Assalamu alaikum wa rohmatullohi wa barokatuh..

Hari pertama
Shaum romadhon...

Smoga ALLOH memberi ksehatan dan kekuatan untuk dapat menunaikan prinntah-Nya...

Mari kita isi hari per hari nya dengan amal soleh...
Serta tadarrus al qur'an dan
Tadarrus Asmaul Husna..

Disini kita tadarrus Asmaul Husna....

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Asma ALLOH yang ke 20

Al Qaabidh
Yang Maha Menyempitkan

Al-Qaabidh mengandung dua pengertian, yaitu menyempitkan rezeki dan memendekkan umur.
Di tangan-Nya segala urusan rizki, dan di dalam genggaman-Nya pula soal nyawa makhluk-Nya.
Ketika Dia menahan rizki milik-Nya atas seseorang, hendaklah ia tidak protes, sebab rizki itu milik-Nya dan hak-Nya Dia semata untuk membagikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya.

ALLOH Subhanahu wa Ta'ala, berfirman:
_“Dan ALLOH *menyempitkan* dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.”_
QS. Al-Baqarah (2)/245

Untuk itu, sikap yang baik adalah menerima dan meyakini akan kasih sayang-Nya.
Keyakinan itu hendaknya diwujudkan dalam bentuk do’a dan ikhtiyar.
Terus berusaha keras dan cerdas untuk memperolehnya, seraya tidak lupa memanjatkan do’a.

Bagi kita, mengenali sifat dan asma  ALLOH  Al-Qaabidh ini, akan mendorong kita untuk berhati-hati menjalani hidup.
Kita tidak akan main-main ketika diberi titipan amanah apapun, sebab bila ALLOH melihat sesuatu yang tidak beres atas perilaku hamba-hamba-Nya, maka Dia segera mengambil tindakan dengan dua tujuan, yaitu peringatan atau hukuman.

Ketika kita lalai atau amanah karena khilaf, maka untuk memperbaikinya atau untuk mengembalikan kita pada orbit yang benar, ALLOH mengambil tindakan dengan menyempitkan gerak langkah kita melalui berbagai cara.
Mulai dari menyempitkan rizqi, memberikan rasa sakit, membatasi akses dan kesempatan, sampai pada menjadikan kita sesak dada dengan adanya berbagai tekanan dan himpitan permasalahan.

Seorang yang arif ketika menghadapi situasi seperti ini segera menyadari bahwa itu semua adalah teguran ALLOH, kemudian meresponnya dengan kembali pada jalan yang benar sesuai kehendak-Nya.

Untuk itu kita diajarkan bermunajat kepada-Nya agar diberi hikmah kearifan, dalam do'a:

رَبِّ هَبْ لِيْ حُكْمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ

robbi hab lii hukmaw wa al-hiqnii bish-shoolihiin

Ibrahim berdoa:
_Ya Tuhanku..._
_berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh,"_
QS. Asy-Syu'ara' (26)/83

Dengan hikmah kearifan itu kita bisa menangkap berbagai bentuk “sinyal” peringatan ALLOH yang didatangkan kepada kita.

Adapun bagi mereka yang keras kepala atau hatinya telah mati, berbagai peringatan ALLOH tidak direspon secara positif.
Mereka tetap berada di jalan yang sesat, sekalipun peringatan itu datangnya bertubi-tubi.
Terhadap mereka ini sudah sepantasnya diberi hukuman.

Hikmah lain dari kesadaran kita terhadap Asma ALLOH Al-Qaabidh adalah penerimaan kita terhadap segala putusan Alloh.
Orang-orang yang arif akan memandang bahwa segala sesuatu yang telah diputuskan ALLOH pasti yang terbaik.

Hal ini mengharuskan kita untuk *“ridho”* menerima segala ketetapan ALLOH dengan lapang dada, baik yang menyenangkan maupun yang tidak.
Keridhoan itu merupakan manifestasi dari keyakinan kita kepada taqdir Ilahi.
Dengan keridhoan itu, insya-ALLOH kita akan merasakan sekaligus menikmati lezatnya iman.

Smoga kita hikmah dan manfaat...

Selamat menjalankan ibadah shaum romadhon...

Wassalam
Abdillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar