Laman

06. SAAD BIN ABI WAQQASH

Singa Yang Menyembunyikan Kukunya

Saad Bin Abi Waqqas , kakeknya ialah Uhaib, putra dari Manaf yang menjadi paman dari aminah ibunda dari Rosululloh SAW.

Sa'ad masuk islam selagi berusia 17 thn, dan salah seorang diantara tiga orang yang paling dahulu masuk islam.

Keistimewaan yang dimiliki Sa'ad
1. dialah yg mula-mula melepaskan panah dalam membela Dien Alloh dan juga org yg mula-mula terlena anak panah.

2. Bahwa dia merupakan satu-satunya org yg dijamin oleh Rosulloh SAW dengan jaminan kedua orang tua beliau. Bersabdahlah Rosululloh SAW di waktu perang Uhud
" Panahlah hai Sa'ad ! Ibu bapakku menjadi jaminan bagimu. . ."

Sa'ad termasuk seorang kesatria berkuda Arab dan Muslimin yg paling berani. Ia mempunyai dua macam senjata yang amat ampuh panahnyah dan doanya. Jika ia memanah musuh dalam peperangan, pastilah akan mengenai sasarannya dan jika ia menyampaikan permohonan kepada Alloh SWT pastilah dikabulkan - Nya.

Hal itu disebabkan doa Rosulloh SAW juga bagi peribadinyah.

Doa Sa'ad bagai pedang yang tajam. Ia tak hendak berdoa bagi kerugian seseorang , kecuali dengan menyerahkan urusannya kepada Alloh.

Peristiwa yang diriwayatkan oleh Amir Bin Sa'ad

" Sa'ad mendengar seorang laki -laki memaki Ali, Thalha dan Zubair. Ketika dilarangnya ,org itu tak hendak menurut , maka katanya:" walau begitu saya doakan kamu kepada Alloh "
Ujar laki-laki itu : " rupanya kamu hendak menakut-nakuti aku, seolah-olah kamu adalah seorang Nabi"

Maka Sa'ad pun pergi wudhu dan shalat dua rakaat. Lalu diangkatnya kedua tangannyah " Ya Alloh SWT kiranya menurut ilmu Mu laki-laki ini telah memaki segolongan orang yang beroleh kebaikan dari -Mu, maka mohon dijadikan hal itu sebagai pertanda dan suatu pelajaran"
Tidak lama kemudian , tiba-tiba dari suatu pekarangan rumah, muncul seekor unta liar dan tanpa dapat dibendung masuk kedalam lingkungan org banyak seolah-olah ada yg dicarinya. Lalu diterjangnyah laki-laki tadi dan dibawanya ke bawah kakinya, serta beberapa lama menjadi bukan-bulanan injakan dan sepakannya hingga akhirnya tewas menemui ajalnyah. ."

Kenyataan ini pertama kali mengungkapkan kebeningan jiwa, kebenaran iman dan keikhlasannya yang mendalam. Begitu pula Sa'ad , jiwanya adalah jiwa yang merdeka ,keyakinan yg keras yg membaja serta keikhlasannya dalam dan tidak bernoda.

Dan untuk menopang ketakwaanya ia selalu memakan yang halal dan menolak dengan keras setiap dirham yg mengandung subhat.

Dalam kehidupan akhirnya Sa'ad termasuk kaum Muslimin yg kaya dan berharta. Waktu wafat, ia meninggalkan kelayaan yg tidak sedikit. Tapi biasanya harta banyak serta halal jarang sekali dapat terhimpun, maka ditangan Sa'ad hal itu telah terjadi. Ia dilimpahi harta banyak yg baik dan yg halal sekaligus.

Di samping itu ia dapat dijadikan maha guru juga dalam soal membersihkan harta. Dan kemampuannya dalam mengumpulkan harta dari barang bersih lagi halal, diimbangi,diatasi oleh kesanggupan menafkahkannya di jalan Alloh SWT.

Ketika Hajji Wada , Sa'ad ikut bersama Rosululloh SAW. Kebetulan ia jatuh sakit , maka Rosululloh datang menengoknyah.

Tanya Sa'ad "Wahai Rosululloh , saya punya harta dan ahli waris ku hanya seorang putri saja. Bolehkah saya shodaqohkan 2/3 hartaku? "Tidak " jawab Nabi.
"Kalau begitu separohnyah ?" Tanya Sa'ad pula. "Jangan" ujar Nabi.
" jadi 1/3 nya? "Benar" ujar Nabi, dan 1/3 itu pun sudah banyak , lebih baik anda meninggalkan ahli waris falam keadaan mampu daripada membiarkannya dalam keadaan miskin dan menadahkan tangannya kepada org lain. Dan setiap nafkah yg anda keluarkan dengan mengharapkan keridhoan  Alloh SWT pastilah akan diberi ganjaran, walau sesuap makan yg anda taruh di mulut istri anda"

Beberapa lama Sa'ad hanya mempunyai seorang puteri. Tetapi setelah peristiwa di atas, ia beroleh lagi beberapa org putera. Karena takutnya kepada Alloh SWT, Sa'ad sering menangis. Jika didengarnya Rosululloh berpidato dan menasehati umat, air matanya bercucuran hingga membasahi haribaannya. Ia adalah seorang sahabat yg diberi nikmat taufik dan diterima ibadahnyah.

Pada suatu hari ketika Rosullulloh sedang duduk-duduk bersama para sahabatnyah, tiba-tiba beliau menatap dan menajamkan pandangannyah ke arah ufuk bagai seorang yang sedang menunggu bisikan atau kata-kata rahasia. Kemudian beliau menoleh kepada para sahabat, sabdanya: " sekarang akan muncul di hadapan tuan-tuan seorang lelaki penduduk surga".

Para sahabatnyapun nengok kiri dan kanan dan kesetiap arah untuk melihat siapakah kiranya org berbahagia dan beruntung beroleh raufik dan karunia itu. Dan tidak lama antarannya

Munculah di hadapan mereka Sa'ad Bin Abi Waqqash.

Selang beberapa lama Abdullah bin Amr bin Ash  datang kepadanyah meminta jasa baiknyah dan mendesak agar menunjukkan kepadanya jenis ibadat dan amalan untuk mendekatkan diri kepada Alloh SWT, yg menyebabkan berhak menerima ganjaran tersebut yg telah diberitakannya sehingga menjadi daya tarik untuk mengerjakannya:

Maka ujar Sa'ad :" tak lebih dari amal ibadat yg biasa kita kerjakan, hanya saja saya tak pernah menaruh dendam atau niat jahat terhadap seorang pun diantara kaum Muslimin.

Nah itulah dia "singa yg selalu menyembunyikan kukunyah " yg diungkapkan oleh Abdurrahman bin Auf.

Dan inilah tokoh yg dipilih Umar untuk memimpin pertempuran Qadisiyah yg dasyat itu. Kenap memilihnya untuk melaksanakan tugas yg paling rumit yg sefang dihapi islam dan kaum Muslimin.

- ia adalah org yg maqbul doanya, jika ia memohon diberi kemenangan oleh Alloh SWT, pastilah akan dikabulkan -Nya.

- Ia seorang yg hati-hati dalam makan, terpelihara lisan dan suci hatinyah.

- salah seorang anggota pasukan berkuda di perang Badar. ,perang Uhud , pendeknya di setiap perjuangan bersenjata yg diikutinyah bersama Rosululloh SAW
- Dan satu lagi yg tak dapat dilupakan oleh Umar, suatu keistimewaan yg tak dapat diabaikan harga, nilai dan kepentingannya, serta harus dimiliki oleh orang yg hendak melakukan tugas penting, yaitu kekuatan dan ketebalan iman.

Umar tidak lupa akan kisah Sa'ad dengan ibunya sewaktu ia masuk Islam dan mengikuti Rosululloh , ketika itu segala usaha ibunya untuk membendung dan menghalangi puteranya dari Dien Alloh mengalami kegagalan.

Wanita itu menyatakan akan mogok makan dan minum, sampai Sa'ad bersedia kembali ke Dien nenek moyang dan kaumnyah. Rencana itu dilaksanakannya dengan tekad yg luar biasa, ia tak hendak menjamah makanan atau minuman hingga hampir menemui ajalnyah.

Tetapi Sa'ad tidak terpengaruh oleh hal tersebut, bahkan ia tetap pada pendiriannyah, ia tak hendak menjual Dien dan keimanannya dengan sesuatu apa pun, walau dengan nyawa ibunya sekalipun.

"Demi alloh , ketahuilah wahai ibunda seandainya bunda mempunyai 100 nyawa , lalu ia keluar satu per satu , tidaklah anak handa akan meninggalkan Dien ini walau ditebus dengan apapun juga. Maka terserahlah kepada bunda , aakah bunda akan makan atau tidak"

Akhirnya ibunya mundur teratur, dan turunlah wahyu

31/15
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

Saat Sa'ad dikirim oleh Amirul Mu'minin untuk mengahalau pasukan Persi.

Dan kedua paaukan itu un bertemu. Tetapi belum, mereka belum lagi bertempur. Di sana Sa'ad masih menunggu bimbingan dan pengarahan dari Amirul Mu'minin Umar . . .Di bawah ini tertera surat Umar yg memerintahkannya segera berangkat ke Qadisyah, yang merupakan pintu gerbang memasuki Persi, ditancapkannya dalam hatinya kalimat berharga yg semuanya merupakan petunjuk dan Cahaya:

" Wahai Sa'ad bin Wuhaib! Janganlah anda terperdaya di hadapan Alloh SWT, mentang - mentang dikatakan kepada anda adalah paman dan sahabat Rosululloh SAW! Sungguh, tak ada hubungan keluarga antara seseorang dengan Alloh , sedang mereka hamba-Nya, mereka berlebih berkurang dalam kesehatan, dan akan beroleh karunia yg tersedia di sisi Alloh SWT dengan ketaatan. Maka perhatikanlah segala sesuatu yg pernah anda lihat pada Rosululloh SAW . Semenjak ia diutus sampai meninggalkan kita dan pegang teguhlah , karena itulah yg harus diikuti!

Kemudian katanya pula
"Tulislah kepada ku segala hal ikhwal tian-tuan bagaimana kedudukan tuan-tuan . . Terangkan sejelas2 nyah, hingga seolah-olah aku menyaksikannya sendiri keadaan tuan-tuan."

Sa'ad pun menulis surat kepada Amirul Mu'minin dan menuliskan segala sesuatu, hingga hampir saja diterangkannya tempat dan posisi tiap perajurit secara terperinci.

Baik kekuatan maupun kedudukannya sebagai pemimpin, tidak mampu mempengaruhi dan memperdayakan dirinya untuk mengandalkan pendapatnyah semata. Tetapi ia selalu menghubungi Amirul Mu'minin di Madinah yg jaraknyah demikian jauh, dengan mengirimnyah sepucuk surat setiap hari untuk bermusyawarah dan bertukar pendapat, padahal pertempuran besar itu telah hampir berkecamuk.

Suaranya yg berwibawa, penuh dengan kemauan  Dan semangat baja menyebabkan masig-masing perajurit itu berubah menjadi kesatuan yang utuh. Maka berjatuhanlah tentara Persi , bagai lalat-lalat yg berkaparan dan rubuhlag bersama mereka keberhalaan dan pemujaan api.

Kemudian sisa-sisa musuh tunggang langgang melarikan diri. Mereka di kejar tentara islam sampai pada akhirnya semua sisa tennyara Persi ini terhimpun di kota-kota Mada-in saja.

Sa'ad menyadari bahwa situasi medan dan nusim menguntungkan pihak penentang islam, karena antara pasukannya dan Madain terbentang sungai Tigris yg sangat lebar. Keimanan Sa'ad dan kepekatan hatinya akan nampak menonjol ketika menghadapi bahaya, hingga dapat menghadapi barang mustahil berkat keberanian yg luar biasa.

Ketika Sa'ad mencapai usia lanjut dan tibalah saat yerjadinya fitnah besar dan Sa'ad tak hendak mencampurinyah bahkan kepada keluarga, dan putra-putranya dipesankan dipesankan agar tidak menyampaikan suatu berita apa pun mengenai hal itu padanya.

Dan tatkala akhirnyah khilafah itu jatuh ke tangan Mu'awiyah dan kendali kekuasaan tergenggam  dalam tangannya, ditanyakan kepada Sa'ad
"Kenapa ands tidsk ikut berperang dipihak kami?"
Sa'ad menjawab sebagai berikut
"Saya tak hendak memerangi seorang lelaki - maksudnya Ali - yg mengenainya Rosululloh SAW pernah bersabdah :

Engkau disamping ku, tak ubahnyah seperti kedudukan Harun di samping Musa, tetapi engkau bukan Nabi tak ada lagi nabi sesudah Ku"

Suatu hari pada tahun 54 H , yakni ketika usia Sa'ad lebih dari 80 thn , ia sedang berada di rumahnyah di Aqiq , sedang bersiap-siap menemui Alloh SWT

Dengan membawa kenang-kenangan yg paling manis dan mengharukan , yg telah menghubungkan dengan Dien Islam dan mempertemukan dengan Rosul -Nya

. . .itulah sebabnyah ia memberi isyarat ke arah peti simpanannya, yg ketika mereka buka dan keluarkan isinyah, ternyata sehelai kain tua yg telah usang dan lapuk. Disuruhnya keluarganya mengafani mayatnyah nanti dengan kain itu katanyah:

" telah kuhadapi org-org musrik waktu perang Badar dengan memakai kain itu dan telah kusimpan kain itu sekian lama untuk keperluan sampai pada hari ini"

Memang kain usang yg telah lapuk itu tak dapat dianggap sebagai kain biasa . Ia adalah panji-panji yg senantiasa berkibar di puncak kehidupan tinggi dan panjang yang dilalui pemiliknyah dengan lulus dan beriman serta gagah berani.

Selamat jalan wahai Sa'ad
Selamat jalan wahai pahlawan Qadisiyah , pembebas Madain dan pemadam api pujaan di Persi untuk selama-lamanya.

Sesuatu yg menonjol pada
Sa'ad Bin Abi Waqqash

1.doa nya yg selalu diijabah oleh Alloh karena kebeningan jiwa, kebenaran iman, dan keikhlasannya yg mendalam.

2. Selalu memakan yg halal dan menolak dengan keras dirham yg mengandung subhat, terpelihara lisan dan suci hatinyah

3. Kemampuannya dalam mengumpulkan harta dari barang bersih dan halal,di imbangi dengan kesangupan menafkahkan hartanya di jalan alloh

4. Sangat takut kepada Alloh.

5. Ia adalah org yg diberikan taufik dan diterima ibadahnyah.

6. Tak pernah menaruh dendam atau niat jahat terhadap seorang pun diantara kaum Muslimin

7. Keyakinannya yg teguh kepada dien islam dan rosululloh.

8. Ketika mengambil keputusan selalu berkonsultasi dulu dengan Amirul Mu'minin

9. Suarnya yg berwibawa, penuh dengan kemauan dan semangat baja menyebakan perajuritnya bersatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar