Laman

Hamzah bin Abdul Muthalib

Assalamualaikum_

Saya coba menceritakan dengan singkat kisah seorang sahabat Rasululloh yang bernama:

*Hamzah*
_*‎"Singa Alloh dan Panglima Syuhada"*_

*Hamzah* adalah seorang pemuda Quraisy yang gemar berburu. Sosok yang memiliki kekuatan Jasmaniyah dan dikaruniai pula kekuatan kemauan dan ketajaman akal pikiran, seorang yang berfikiran cerdas dan berpendirian keras.

Sebelum masuk islam, Hamzah adalah sosok yang bersaing dengan teman-temannya untuk mendapatkan kelayakan hidup dan merintis jalan bagi dirinya untuk beroleh kedudukan di kalangan pembesar pembesar kota Mekah dan pemimpin pemimpin Quraisy.�

Hingga pada suatu hari,, ketika hamzah pulang dari berburu, di tengah jalan ia bertemu dengan budak perempuan yang menceritakan perihal penganiayaan abu jahal terhadap Nabi Muhammad saw,, setelah hamzah menerima berita penganiayaan Muhammad, kemudian hamzah berangkat ke mesjid mencari Abu Jahal.

Tetapi belum lagi sampai di Ka‘bah, kelihatan olehnya Abu Jahal di pekarangannya sedang dikelilingi oleh beberapa orang pembesar Quraisy. Maka dalam ketenangan yang mencekam,�

Hamzah maju mendapatkan Abu Jahal lalu melepaskan busurnya dan memukulkannya ke kepala Abu Jahal hingga luka dan mengeluarkan darah. Dan sebelum orang orang itu menyadari apa Yang terjadi,
Hamzah pun membentak Abu Jahal,
katanya:
_Kenapa kamu cela dan kamu maki Muhammad saw., padahal aku telah menganut Agamanya dan mengatakan apa yang dikatakannva ? Nah, cobalah ulangi kembali makianmu itu kepadaku jika kamu berani!_

Dalam perjalan pulang, perasaan Hamzah terguncang, hingga ia menggerutu seorang diri seperti orang sakit. Ia berkata, "O, dirku! Diriku! Diriku! Aku ini sesungguhnya seorang kepala dan pemuka Quraisy karena aku anak Abdul Muthalib, seorang yang terkenal dan berpengaruh besar di kalangan bangsa Quraisy. Mengapa sampai mengikuti agama seorang yang tidak berpengetahuan sesuatu apa (,yang di maksud ialah Nabi saw-- *Pen*) mengapa mengikuti orang bodoh, sehingga berani meninggalkan agama nenek moyang? jika demikian, lebih baik mati saja, dari pada berbuat seperti itu, yang akan menyebabkanku menjadi hina dina. Oh, diriku! lebih baik matilah aku!"

Selanjutnya ia berkata, _"Ya Tuhan! Jika Muhammad benar, hendaklah Engkau memberi keteguhan dan ketetapan pada diriku. Jika Muhammad salah, hendaklah Engkau menjauhkan aku daripadanya dan dari semua perkara yang menimpa diriku!_

Dan marilah kita dengar ceritanya ketika mengisahkan berita selanjutnya, katanya:

_, .. . . Kemudian timbullah sesal dalam
hatiku karena meninggalkan agama nenek moyang dan kaumku . . . dan aku pun diliputi kebingungan hingga mata tak hendak tidur… . Lalu pergilah aku ke Ka‘bah, dan memohon kepada Allah agar
membukakan hatiku untuk menerima kebenaran dan melenyapkan segala keraguan. Maka Allah pun mengabulkan
permohonanku itu dan memenuhi hatiku dengan keyakinan . . . . Aku pun segera menemui Rasulullah saw., dan memaparkan keadaanku padanya, maka dido‘akannya kepada Allah agar ditetapkan-Nya hatiku dalam Agamanya . ._

Pada saat itu Nabi saw sangat bersyukur kepada Alloh SWT atas Islamnya seorang pamannya (Hamzah). Sebab, pada waktu itu pamannya adalah pemuka dari pemuda-pemuda Quraisy di mekah, lagi berpengaruh di tengah masyarakat. Belum ada seorang pemuda yang menandingi kegagahan dan keberaniannya.

Alloh menguatkan Agama Islam dengan Hamzah dan sebagai batu karang yang kukuh menjulang ia membela Rasululloh dan sahabat-sahabatnya yang lemah

Dan semenjak masuk Islam Hamzah telah bernadzar akan membaktikan segala keperwiraan, kesehatan bahkan hidup dan matinya untuk Alloh dan Agama-Nya, hingga Nabi saw berkenan memasangkan pada dirinya julukan istimewa ini: *"Singa Alloh dan Singa Rasul-Nya".*

Ibroh yang bisa kita ambil dari sosok Hamzah "Singa Alloh dan Singa RasulNya:

*1. Senantiasa berdoa kepada Alloh meminta petunjuk agar senantiasa ditunjukan kepada jalan yang Alloh RidhoiNya*

*2. Setelah berada di jalan Alloh,, tidak khawatir (Berani) dengan kehilangan pangkat,, kedudukan, kemulian atau kesenangan diri, dan lain lain*

*3. ‎Tidak khawatir (Berani) jika dengan beriman kepada Alloh dan Rasulnya, harus bertentangan dengan keluarga, kerabat dan handai taulannya yang menentang Alloh dan RasulNya*

*4. ‎Berani  meninggalkan agama nenek moyang yang telah turun temurun di anutnya.*

*5. ‎Berani menerima kebenaran walau datang dari pihak yang derajatnya dipandang lebih rendah.*

Semoga bermanfaat...

Jazakalloh Khairon katsiron

Tidak ada komentar:

Posting Komentar